Sedikit gambaran mengenai program Au-Pair. Berdasarkan pengalamanku adalah sebuah program pertukaran budaya dimana seorang Au-Pair belajar bahasa dan budaya dari negara dimana kita menjalani program tersebut dan dapat tinggal di rumah salah satu keluarga, sebagai gantinya kita membantu keluarga tersebut dalam menjalani aktivitas mereka. Seperti menjaga anak-anak mereka, membereskan atau merapikan kamar dan tempat bermain anak-anak, dan tentunya sebagai seseorang yang ikut tinggal di dalam keluarga tersebut wajib ikut menjaga kebersihan rumah tersebut. Karena dari situ anak-anak mereka juga bisa belajar sebuah tanggung jawab. Dan tentunya kita juga mendapat uang saku perbulannya.
Singkat cerita, setelah aku
mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Au-Pair di Jerman.
Mulailah aku mencari keluarga, pada awalnya aku menemukan sebuah keluarga di
Berlin namun seiring waktu ada beberapa hal dari calon Gastfamilie ku yang
membuat mereka membatalkan niat mereka memiliki seorang Au-Pair. Akhirnya aku
mencari keluarga Au-Pair baru dan aku menemukannya melalui Grup Au-Pair di
Facebook. Mereka adalah sebuah keluarga muda dengan 3 anak di Lüneburg.
Akhirnya aku mengajukan
permohonan Visa Au-Pair setelah semua dokument dari Gastfamilieku datang dan
dokument lain juga sudah terpenuhi. Setelah menunggu sekitar 1 bulan lamanya,
aku mendapat kabar bahwa Visaku sudah jadi. Dan tepat pada 7 Maret 2017 aku
terbang ke Jerman. Yang bisa aku katakan pada diriku sendiri adalah akhirnya
aku memulai awal karirku di Jerman. Dan yang aku ingin katakan pada kalian yang
membaca tulisan ini adalah studi atau bekerja di sebuah perusahaan di Jerman
bukanlah satu-satunya cara memulai karir di Jerman, tetapi Au-Pair merupakan
salah satu pilihan memulai karir di Jerman. Karena dari Au-Pair bisa aku
katakan membantu meminimalisir Culture Shock.
Jadi singkat cerita lagi, hari
pertama bertemu mereka aku sangat senang dan merasa sangat disambut dengan keluarga mereka. Setelah 2 hari berlau mulailah Gastmutter ku menjelaskan apa
saja yang bisa aku bantu sehari-hari di rumah tersebut. Namun semakin lama ada
beberapa hal yang aku rasa seharusnya tidak menjadi bagian dari tugasku. Aku sempat
bertanya kepada beberapa teman-teman Au-Pair lainnya, beberapa dari mereka
mengatakan bahwa apa yang dilakukan Gastfamilieku melebihi batas kontrak kerja
tapi ada beberapa dari mereka yang mengatakan bahwa aku hanya Culture Shock.
Beruntungnya aku mempunyai seorang pacar di Jerman yang bisa membantu menengahi
masalah ini, dia juga yang berusaha menjelaskan dan menanyakan kepada
Gastmutterku. Dan beruntungnya juga Gastfamilieku orang yang mau mendengar
kritik dan mereka tetap tidak berubah memperlakukan aku seperti bagian dari
keluarga. Menurutku Gastmutterku sudah seperti kakak buatku dan sampai sekarang
setelah kontrak Au-Pairku selesai aku masih berhubungan baik bahkan kita saling
bercerita dari tentang anak-anak hingga masalah pribadi.
Itulah singkat cerita tentang
pengalamanku menjadi seorang au pair, aku juga mau berbagi beberap tips
berdasarkan pengalamanku :
- Baca sebanyak-banyaknya mengenai Au-Pair, cari tahu dari berbagai blog dan juga melalui grup AFA (Au-pair, FSJ, Ausbildung),
- Jangan terburu-buru mengambil keputusan,
- Baca dan pahami kontrak kerja, jika belum begitu paham bahasa Jerman bisa tanya kepada guru kursus kalian atau orang yang kalian kenal yang bisa berbahasa Jerman,
- Saat video call atau Skype dengan calon Gastfamilie jangan lupa untuk menanyakan sejelas-jelasnya apa yang menjadi tanggung jawab & hak kalian selama menjadi Au-Pair di keluarga tersebut,
- Siapkan mental dan tekad yang kuat, karena itulah yang bisa membuat kamu bertahan. Karena menjadi Au-Pair bukan hanya bersenang-senang,
- Jika ada masalah dalam keluarga berusaha dibicarakan, aku tahu sulit untuk memulai karena kita takut untuk di putus kontrak secara sepihak. Tapi lebih baik dibicarakan karena Gastfamilie kita juga tidak tahu dan merasa baik-baik saja jika kita tidak bilang. Kalau tidak berani melakukan sendiri, berusaha cari seseorang untuk menengahi misal ; teman atau kenalan kalian.
Penulis: Januarty Eka Pratiwi
Editor: Girindra W.P Denker
Saya ibu HERIYANTI dari palembang mengucap syukur kepada allah,karna melalui bantuan dari aki abdul jamal yg sebesar 20m kini saya sudah bisa menjalankan usaha saya lagi. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Aki Abdul Jamal dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk membuka usaha selama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Aki Abdul Jamal bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di no 0822-9698-7979- rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar
AntwortenLöschenSemua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Aki dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Aki untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Aki disini 😃Pesugihan Putih Tanpa Tumbal😃