AFA

Au Pair, FSJ, und Ausbildung aus Indonesien

Au Pair, FSJ, Ausbildung aus Indonesien

Dienstag, 9. Oktober 2018

Pengalamanku Menjadi Au Pair



Sebelumnya aku tidak pernah ada rencana untuk menjadi seorang Au-Pair. Bahkan aku tidak tahu sama sekali apa itu program Au-Pair. Jadi awal mulanya aku mengajukan Visa Studienvorbereitung di Kedutaan Jerman di Jakarta, namun hingga 8 bulan lamanya aku tidak dapat kabar terbaru dari kedutaan dan setiap kali aku pertanyakan tetang Visaku mereka hanya menjawab masih dalam proses. Sampai pada akhirnya datanglah surat penolakan yang mengatakan bahwa Motivation Letterku kurang menunjukkan tujuanku, dan hal itu sempat membuat aku down. Aku bercerita ke salah satu temanku yang sudah berada di Jerman. Dan akhirnya dari dialah aku mendengar program Au-Pair. Dari situ aku mulai mencari di Internet tentang program Au-Pair, membaca pengalaman-pengalaman serta berbagai blog yang ada. Setelah aku mendapat gambaran yang jelas mengenai Au-Pair, maka aku putuskan untuk menjalani program tersebut.

Sedikit gambaran mengenai program Au-Pair. Berdasarkan pengalamanku adalah sebuah program pertukaran budaya dimana seorang Au-Pair belajar bahasa dan budaya dari negara dimana kita menjalani program tersebut dan dapat tinggal di rumah salah satu keluarga, sebagai gantinya kita membantu keluarga tersebut dalam menjalani aktivitas mereka. Seperti menjaga anak-anak mereka, membereskan atau merapikan kamar dan tempat bermain anak-anak, dan tentunya sebagai seseorang yang ikut tinggal di dalam keluarga tersebut wajib ikut menjaga kebersihan rumah tersebut. Karena dari situ anak-anak mereka juga bisa belajar sebuah tanggung jawab. Dan tentunya kita juga mendapat uang saku perbulannya.

Singkat cerita, setelah aku mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Au-Pair di Jerman. Mulailah aku mencari keluarga, pada awalnya aku menemukan sebuah keluarga di Berlin namun seiring waktu ada beberapa hal dari calon Gastfamilie ku yang membuat mereka membatalkan niat mereka memiliki seorang Au-Pair. Akhirnya aku mencari keluarga Au-Pair baru dan aku menemukannya melalui Grup Au-Pair di Facebook. Mereka adalah sebuah keluarga muda dengan 3 anak di Lüneburg.

Akhirnya aku mengajukan permohonan Visa Au-Pair setelah semua dokument dari Gastfamilieku datang dan dokument lain juga sudah terpenuhi. Setelah menunggu sekitar 1 bulan lamanya, aku mendapat kabar bahwa Visaku sudah jadi. Dan tepat pada 7 Maret 2017 aku terbang ke Jerman. Yang bisa aku katakan pada diriku sendiri adalah akhirnya aku memulai awal karirku di Jerman. Dan yang aku ingin katakan pada kalian yang membaca tulisan ini adalah studi atau bekerja di sebuah perusahaan di Jerman bukanlah satu-satunya cara memulai karir di Jerman, tetapi Au-Pair merupakan salah satu pilihan memulai karir di Jerman. Karena dari Au-Pair bisa aku katakan membantu meminimalisir Culture Shock.

Jadi singkat cerita lagi, hari pertama bertemu mereka aku sangat senang dan merasa sangat disambut dengan keluarga mereka. Setelah 2 hari berlau mulailah Gastmutter ku menjelaskan apa saja yang bisa aku bantu sehari-hari di rumah tersebut. Namun semakin lama ada beberapa hal yang aku rasa seharusnya tidak menjadi bagian dari tugasku. Aku sempat bertanya kepada beberapa teman-teman Au-Pair lainnya, beberapa dari mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan Gastfamilieku melebihi batas kontrak kerja tapi ada beberapa dari mereka yang mengatakan bahwa aku hanya Culture Shock. Beruntungnya aku mempunyai seorang pacar di Jerman yang bisa membantu menengahi masalah ini, dia juga yang berusaha menjelaskan dan menanyakan kepada Gastmutterku. Dan beruntungnya juga Gastfamilieku orang yang mau mendengar kritik dan mereka tetap tidak berubah memperlakukan aku seperti bagian dari keluarga. Menurutku Gastmutterku sudah seperti kakak buatku dan sampai sekarang setelah kontrak Au-Pairku selesai aku masih berhubungan baik bahkan kita saling bercerita dari tentang anak-anak hingga masalah pribadi.

Itulah singkat cerita tentang pengalamanku menjadi seorang au pair, aku juga mau berbagi beberap tips berdasarkan pengalamanku :

  1. Baca sebanyak-banyaknya mengenai Au-Pair, cari tahu dari berbagai blog dan juga melalui grup AFA (Au-pair, FSJ, Ausbildung),
  2. Jangan terburu-buru mengambil keputusan,
  3. Baca dan pahami kontrak kerja, jika belum begitu paham bahasa Jerman bisa tanya kepada guru kursus kalian atau orang yang kalian kenal yang bisa berbahasa Jerman,
  4. Saat video call atau Skype dengan calon Gastfamilie jangan lupa untuk menanyakan sejelas-jelasnya apa yang menjadi tanggung jawab & hak kalian selama menjadi Au-Pair di keluarga tersebut,
  5. Siapkan mental dan tekad yang kuat, karena itulah yang bisa membuat kamu bertahan. Karena menjadi Au-Pair bukan hanya bersenang-senang,
  6. Jika ada masalah dalam keluarga berusaha dibicarakan, aku tahu sulit untuk memulai karena kita takut untuk di putus kontrak secara sepihak. Tapi lebih baik dibicarakan karena Gastfamilie kita juga tidak tahu dan merasa baik-baik saja jika kita tidak bilang. Kalau tidak berani melakukan sendiri, berusaha cari seseorang untuk menengahi misal ; teman atau kenalan kalian.


Oh ya semua yang aku tulis disini berdasarkan pengalamanku menjadi Au-pair, jadi tidak bisa disamakan dengan pengalaman orang lain. Semoga dari pengalamanku ini bisa membantu kalian yang akan atau sedang menjalani Au-Pair.

Penulis: Januarty Eka Pratiwi
Editor: Girindra W.P Denker
Share:

1 Kommentar:

  1. Saya ibu HERIYANTI dari palembang mengucap syukur kepada allah,karna melalui bantuan dari aki abdul jamal yg sebesar 20m kini saya sudah bisa menjalankan usaha saya lagi. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Aki Abdul Jamal dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk membuka usaha selama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Aki Abdul Jamal bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di no 0822-9698-7979- rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar
    Semua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Aki dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Aki untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Aki disini 😃Pesugihan Putih Tanpa Tumbal😃

    AntwortenLöschen

Powered by Blogger.

Recent

Breaking

Categories

Pages

Theme Support