AFA

Au Pair, FSJ, und Ausbildung aus Indonesien

Au Pair, FSJ, Ausbildung aus Indonesien

Samstag, 13. Oktober 2018

Asam manis di Jerman

Awal bulan February tiba di jerman dengan muka bahagia selama beberapa tahun ingin pergi ke negara ini dan akhirnya pada tanggal 7 February menginjakan kaki di Hannover. Saya berjumpa pertama kali dengan keluarga De Buhr. Awal nya saya di sambut dengan hangat dan di beri fasilitas yang cukup baik karna saya sudah bertekad dan kuat mental hadapi semua rintangan. Rudy(Papa saya) pernah bilang bahwa saya tidak akan bisa untuk merawat anak karna itu hal sulit apa lagi harus bisa mengerti anak tersebut berserta karakter nya. Jujur untuk program ini saya bertekad untuk dapat menyelesaikan sampai 1 tahun tapi alhasil saya tidak bisa menyanggupi nya karna apa yang saya hadapi ini cukup sulit. Banyak asam manis selama 6 bulan berkerja dengan keluarga ini. Jujur terlepas dari ini aku masih tergantung sama orang German yaitu Pacar ku sendiri. Dia selalu membantu ku dalam keadaan sulit, bisa disebut dia seperti hadiah untuk ku dan aku senang dapat mengenal nya. Selama ku kerja di Host Family, aku mendapat kan pelajaran yang tidak akan aku dapatkan di negara ku, aku juga di marahi jika tidak melakukan perkerjaan dengan perfect. Ada temen ku bilang bahwa tinggal di negara orang itu harus kuat mental. Mental batin juga fisik hehe. Aku mendapatkan reference keluarga ini yaitu dari teman ku sendiri orang Indonesian. Pada tanggal 30 July aku menyerahkan surat resign ku kepada host mom ku karna aku sudah tidak mau lagi bekerja dengan nya. Problem ku sangat banyak dengan keluarga ini. First Problem yang pertama itu fatal yaitu insurance card tidak di berikan kepada ku. Aku tidak ada insurance card selama 6 bulan dan itu sangat miris. Awal Februar aku sudah menanyakan soal ini kepada Host mom ku tapi sayang nya sampai aku mau resign tidak ada insurance card di tangan ku, second Problem hari free ku , emang kalo jadi aupair harus flexible tapi kadang kala dia sering memanfaatkan ku sehingga hari free ku itu harus bekerja. Problem ketiga yaitu Urlaub Tag, aku tidak bisa menggunakan urlaub tag ku dengan free karna aku harus menyesuaikan nya dengan schedule dia dan harus menjaga anaknya. Awalnya surat resign ku ini tidak di terima dengan baik oleh Host mom ku setelah aku pergi ke Anwalt akhirnya dia menerima surat resign ku. Di satu sisi positif aku sangat beruntung untuk bisa berada di Germany dan aku sangat senang bisa bersosialisasi dengan orang banyak. Sejujurnya hidup di negara orang tidak mudah dan sulit banyak hal yang harus di pelajari kadang kala tidak mengerti. Masalah terbesar adalah bahasa. Bahasa jerman itu susah dan banyak grammatik nya. Jadi butuh waktu lama untuk bisa lancar dan bicara bahasa jerman. Di satu sisi aku ada keinginan besar untuk masa depan ku di negara ini yaitu melanjutkan kuliah lagi disini dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan kualitas hidup yang baik. Aku tahu dengan hal itu bisa merubah takdir ku. Sejak 5 tahun lalu aku ingin pergi ke negara ini dan akhir nya tercapai walaupun harus menunggu waktu lama dan sedih susah di kampung halaman tapi finally aku sudah berada disini. Kadang kala aku merasa tidak menerima perubahan secepat ini karna kultur yang berbeda dan bahasa yang berbeda juga pemikiran dan pemahaman yang berbeda. Tapi mau apalagi sudah jauh dari keluarga dan mengambil keputusan untuk masih masa depan semoga jalan yang ku ambil ini benar. Aku punya banyak impian disini semoga saja mimpi ku itu satu persatu dapat terwujud. Tidak di pungkri lagi susah nya dapat teman yang bisa dipercaya disini satu kunci nya adalah percaya pada diri sendiri karna diri sendiri tidak akan membuat mu kecewa kecuali membuat diri mu sendiri kecewa.

Tanggal 30 Agustus hari dimana aku keluar dari rumah Host mom, pada saat siang hari. Atmosphere yang tidak nyaman pun mulai terasa. Host mom ku ini entah kenapa pada saat hari di mana aku akan pergi dia mencari-cari kesalahan ku sehingga dia mempunyai alasan untuk memarahi ku. Jujur saja tidak nyaman seperti ini. Pada pagi hari sebelum aku pergi aku menitip kan barang-barang ku di teman Aupair yang berasal dari Ukraine. Dia teman baik ku di Hannover kami saling kenal karna kami satu tempat kursus. Aku selalu berbagi cerita dengan nya sedih senang tentang pengalaman kami menjadi Aupair di Germany. Dia juga punya impian yang sama dengan ku untuk bisa study kembali disini. Tidak di pungkri banyak orang yang rela datang ke Germany untuk study karna negara ini menjadi negara favorit untuk study.

Di sore hari aku kembali ke rumah keluarga angkat ku dan segera berpamitan dengan nya. Aku tau perasaan yang tidak enak dan takut juga menghampiri ku tapi di satu sisi aku senang karna masa Aupair telah selesai. Pada hari yang sama aku juga berpamitan dengan teman ku Katja(Aupair Ukraine) Katja merasa sedih karna aku harus pergi tetapi dia senang karna aku bisa keluar dari keluarga angkat ku. Dia berharap kita dapat sering bertemu walaupun berbeda kota. Pada awal bulan september aku memulai volunteer program di Kindergarten setelah selesai dengan Program Aupair berharap ini peluang baik untuk ku karna selain bisa belajar direct mengenai anak-anak, kultur juga bahasa, aku juga belajar mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan orang-orang jerman di sekitar tempat kerja ku dan aku senang bisa mendapatkan pengalaman international di akhir program ini, berharap dapat menjalankan dengan baik dan belajar mengenai banyak hal.

Terhitung satu bulan mulai dari sekarang aku sudah menjalani volunteer program di Kindergarten Perasaan campur aduk tapi senang karna berjalan baik semua hanya saja harus mengerti bahasa anak dan membaca body language anak. Di Kindergarten aku membantu para Erziherin dengan jumlah 8 anak. Anak-anak yang berada di Gruppe ku berasal dari berbeda negara dan mereka mempunyai problem dengan bahasa jerman, mereka juga harus belajar sekaligus 2 bahasa yaitu muttersprache mereka dan deutsch sprache di Kindergarten, aku mengakui ini agak cukup sulit untuk mereka sehingga setiap hari harus melakukan sparchtherapy selama 30 menit untuk setiap anak. Anak-anak ini cukup unik bagi ku karna mereka tidak saja membawa kultur berbeda tetapi kami mempelajari dan menghargai satu sama lain. Aku senang dapat berkerja pada atmosphere yang baik dan support satu sama lain dalam satu team dengan para Erzieherin. Aku berharap setelah program ini selesai dapat merencanakan study kembali atau melakukan Ausbildung dan semoga saja dapat berjalan dengan baik di masa depan nantinya.

Ini kisah ku sedikit yang ingin di share kepada kalian yang ingin melakukan sesuatu di luar zona nyaman kalian untuk melakukan tantangan dalam hidup dan pengalaman untuk hidup di negara Eropa.

Created by Ichi
Share:

1 Kommentar:

  1. Saya ibu HERIYANTI dari palembang mengucap syukur kepada allah,karna melalui bantuan dari aki abdul jamal yg sebesar 20m kini saya sudah bisa menjalankan usaha saya lagi. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Aki Abdul Jamal dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk membuka usaha selama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Aki Abdul Jamal bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di no 0822-9698-7979- rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar
    Semua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Aki dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Aki untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Aki disini 😃Pesugihan Putih Tanpa Tumbal😃

    AntwortenLöschen

Powered by Blogger.

Recent

Breaking

Categories

Pages

Theme Support