AFA

Au Pair, FSJ, und Ausbildung aus Indonesien

Au Pair, FSJ, Ausbildung aus Indonesien

Donnerstag, 26. Juli 2018

Finanznachweis: Bukti Keuangan Selama Studi di Jerman



„Katanya kuliah di Jerman butuh duit 8040 Euro ya? Kok banyak amat, katanya kuliah di Jerman gratis, lantas itu duit 8040 Euro buat apaan? Ada ga sih caranya biar tetep bisa kuliah di Jerman tanpa pake duit 8040 Euro di rekening?“.

Saking banyaknya yang nanya kayak gini, maka izinkan aku ya admin grup buat bikin dokumen ini, biar yang mau nanya-nanya tentang 8040 Euro atau Verpflichtungserklärung bisa baca langsung buka dokumen ini.

Q: Apakah studi di Jerman gratis?
A: Ya dan tidak, karena di beberapa Bundesland sudah ada Universitas yang kembali menerapkan Studiengebühren kepada mahasiswanya.

 Q: Ada juga Universitas yang mengharuskan mahasiswa bayar biaya sekitar 200 – 300 Euro setiap semesterannya, itu biaya apa? Itu Studiengebühr kah?
A: Itu disebut dengan Semesterbeitrag yaitu biaya yang harus dibayar oleh mahasiswa setiap semesternya. Biaya tersebut mencakup Studierendenwerksbeitrag (dialokasikan untuk makanan di Mensa, Studentenwohnheim, dll), Studierendenschaftsbeitrag, Semesterticket (biar kamu bisa naik bus gratis dan ga lagi jadi penumpang gelap :p) dan Studienausweis.

Q: Terus kalau biaya semesterannya murah begitu, kenapa yang diminta malah 8040 Euro? Itu banyak loh, uang semua, ga mix pake daun, jadi 8040 Euro itu untuk apa?
A: Uang 8040 Euro itu untuk Lebenshaltungskosten kamu selama satu tahun di Jerman, kayak bayar sewa kamar, pulsa, makan, jalan-jalan, internet, dll sebulannya kurang lebih 670, malah menurut DAAD buat Lebenshaltungskosten mahasiswa sekarang jatohnya jadi 794 Euro per bulannya. Quelle: www.daad.de

Q: 8040 Euro kann banyak tuh, bisa ga kalau uangnya yang ada di rekening kita itu setengahnya atau sepertiganya dari 8040 Euro?
A: Ya dan tidak, tergantung kebijakan Ausländerbehörde masing-masing, jadi sebaiknya ditanyakan langsung ke Ausländerbehörde.

Q: Pernah denger yang namanya Verpflichtungserklärung, itu apa sih?
A: Verpflichtungserklärung adalah surat pernyataan yang memiliki kekuatan hukum yang digunakan sebagai pernyataan bahwa penjamin bertanggungjawab sepenuhnya terhadap orang yang dijamin selama orang yang dijamin melakukan suatu kegiatan (z.B. Sprachkurs, Studienkolleg, Studium, usw.) sampai kegiatan tersebut selesai.

Q: Kalau kegiatannya terputus ditengah jalan, berarti Verpflichtungserklärungnya tidak berlaku?
A: Tidak. Jadi harus bikin Verpflichtungserklärung yang baru.

Q: Katanya kalau ada Verpflichtungserklärung ga usah ada 8040 euro di rekening?
A: Iya dan tidak. Iya karena penjamin menjamin kelangsungan hidup orang yang dijamin selama studi misalnya. Jadi penjamin harus membiayai segala jenis tagihannya, seperti sewa rumah, uang semesteran, pulsa dll.

Q: Kalau misalkan penjamin hanya mau memberi Verpflichtungserklärung doing, tapi uangnya kita yang nyari sendiri, itu bias?
A: Bisa saja, selama pendapatan sebulan memenuhi kebutuhan sehari-hari (sewa rumah ga nunggak, asuransi kebayar, dll).

Q: Emang kalua sampai nunggak dan dapat Mahnung kenapa?
A: Kalau sampai kamu dapat Verpflichtungserklärung dari seseorang dan kamu terjerat kasus hukum seperti ngutang (termasuk utang GEZ) dan dapat Mahnung, yang kena masalah bukan hanya kamu sebagai tersangka pengutang, tapi juga penjamin yang memberi kamu Verpflichtungserklärung akan kena juga dampaknya. Makanya untuk dapet Verpflichtungserklärung itu sulit, sulit buat dapet kepercayaannya dari penjamin.

Q: Tapi ada nih kenalan yang mau bikinin Verpflichtungserklärung, cuma dia ga tahu gimana caranya, gimana dong?
A: Kalau kasusnya kayak gitu, kamu dan penjamin tinggal pergi ke Ausländerbehörde dimana kalian tinggal (kalau kamu dan penjamin kamu beda tempat tinggalnya maka Verpflichtungserklärung dibuat di kota tempat penjamin tinggal), bawa Reisepass dan Ausweis dari penjamin dan yang dijamin, bukti pendapatan selama 3 bulan terakhir, isi formulir untuk Verpflichtungserklärung (disediakan Ausländerbehörde) dan bayar biayanya sebesar 25,- Euro.

Q: Kalau yang bikin Verpflichtungserklärungnya orang tua yang tinggal di Indonesia bisa nggak?
A: Iya dan tidak. Tergantung Ausländerbehörde dimana kamu tinggal, jadi sebaiknya konsultasikan dulu dengan Ausländerbehörde setempat.

Q: Ausländerbehörde bilang aku boleh buat Verpflichtungserklärung dari orang tua di Indonesia, gimana kalau gitu caranya?
A: Orang tua kamu harus datang ke notaris, bikin surat pernyataan di atas materai dan di stempel oleh notaris yang isinya menyatakan bahwa orang tua kamu bersedia dan sanggup untuk membiayai finansial kamu selama studi di Jerman dengan biaya bulanan sejumlah berapa. Disurat tersebut harus tercantum nama jelas orang tua kamu, pekerjaannya, nomor identitas diri juga nggak lupa nama kamu yang merupakan orang yang dijamin. Kalau udah selesai, dokumen tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, beserta dengan slip gaji 3 bulan terakhir.

Slip gaji bisa diterjemahkan bisa juga nggak, secara itu nominal uang dan semua orang juga ngerti kalau urusannya uang tanpa harus diterjemahin 😊kalau udah gitu, tinggal kamu lampirin pas kamu ke Ausländerbehörde, jangan lupa Kontoauszug 3 bulan terakhir biar ada buktinya bahwa orang tua bener-bener ngirim uangnya. Q: Rekeningnya bisa rekening biasa atau harus deposito? A: Ada yang pakai rekening biasa tapi pihak Ausländerbehörde mengharuskan deposito sebagai syarat. Jadi si rekening tabungannya yang pakai Sperrvermerk (biar ga bisa diambil setiap saat mungkin ya).

 --Viel Glück--

Ditulis oleh: Vitri Indriyani
Share:

0 Kommentare:

Kommentar veröffentlichen

Powered by Blogger.

Recent

Breaking

Categories

Pages

Theme Support